Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Naik
layar sama si Egi
Ada halilintar di langit biru
Belajar itu tidak bikin rugi
Orang pintar jarang ditipu
Ada halilintar di langit biru
Belajar itu tidak bikin rugi
Orang pintar jarang ditipu
Kalau ada sumur diladang..,
Bolehlah kita menggosok gigi..,
Kalau anda diwarung padang..,
Bolehkah kita ditraktir lagi..
Bolehlah kita menggosok gigi..,
Kalau anda diwarung padang..,
Bolehkah kita ditraktir lagi..
Ada
tubuh ada tangan,
Tiada
kepala tiada kaki;
Sangat
berguna waktu hujan,
Apakah
dia yang dimaksudkan ini. (Jas Hujan)
Tuan
Puteri belajar menari,
Tari
diajar oleh Pak Harun;
Kalau
Tuan bijak bestari
Apa
yang naik tak pernah turun? (Umur)
Cari
lebah bersarang besar
Jangan
tersengat racun berbisa
Janji
Allah adalah benar
Jangan
tertipu kehidupan dunia
Menantunya
pula Lela Sari
Semua
melihat jatuh berahi
Selagi
ugama tidak diingkari
Sebarang
perintah wajib dipatuhi
Kelat
sekali buah peria
Kelatnya
kurang buah dibelah
Taatkan
laki beroleh surga
Taat
mutlak semata kepada Allah
Budak-budak
ramai di pekan
Hari
raya membakar petas
Kalau
adik pandai kiasan
Apakah
buah gugur ke atas?
Tinggi
duduk di atas sekali
Bukan
bulan bukan matahari
Bila
malam ia berseri
Bila
siang ia berganti
Pucuk
pauh selara pauh
Pucuk
terjuntai di atas titi
Adik
jauh kekanda jauh
Menaruh
rindu di dalam hati
Patah
pasak dalam kemudi
Patah
diruang bunga kiambang
Kalaulah
tidak bertemu lagi
Bulan
yang terang sama dipandang
Tumbuh
kearah kolam telaga
Telaga
mencuci badan yang melekit
Walaupun
marah tersenyum juga
Tangan
ketam cubitnya sakit
Ke bali
bertemu bayu
Sekalian membeli pernak-pernik
Kalau kamu pintar merayu
Rayulah cewe cantik
Sekalian membeli pernak-pernik
Kalau kamu pintar merayu
Rayulah cewe cantik
Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang
Ada
tuyul ketemuan
Ada juga kuntilanak
Kalau kamu takut begituan
Udah aja jadi anak
Ada juga kuntilanak
Kalau kamu takut begituan
Udah aja jadi anak
Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang
Buah
mengkudu
dibungkus pelastik
semua juga tahu
kalau aku cantik
dibungkus pelastik
semua juga tahu
kalau aku cantik
burung perkutut
burung kutilang
kamu kentut
nggak bilang bilang
buah
pisang buah tomat
disimpan didalam lumbung padi
pantas tercium bau menyengat
rupanya kau belum mandi
disimpan didalam lumbung padi
pantas tercium bau menyengat
rupanya kau belum mandi
Api membakar ujung cerutu
membawa asap bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu dan bedak
Gemuruh
tabuh bukan kepalang
Diasah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat
Diasah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat
Limau purut masak di dahan
walau manis tak boleh dimakan
Biar penampilan seperti preman
Yang penting hati beriman
Buah
mangga rasanya manis
dibungkus rapat didalam peti
Sayang walau wajah nya artis
tapi gayanya macam hellokitty
dibungkus rapat didalam peti
Sayang walau wajah nya artis
tapi gayanya macam hellokitty
Memasak ikan di dalam peti
paling enak di campur terasi
gayanya aja kayak selebriti
tapi dompetnya kagak berisi
Ayam
bangkok dibawa atun
Tiap pagi dimandiin
Kalau iseng nyok kite bepantun
Ampe pagi ane jabanin
Tiap pagi dimandiin
Kalau iseng nyok kite bepantun
Ampe pagi ane jabanin
Malam hari memasak gurita
dicampur cabe dan buah berminyak
Memang kamu cantik jelita
Sayang ketawanya kayak kuntilanak
makan
belimbing dicampur terasi
bikin kelepon ditambah santan
wajahnya aja kayak artis televisi
tapi kelakuan seperti setan
bikin kelepon ditambah santan
wajahnya aja kayak artis televisi
tapi kelakuan seperti setan
Paling enak burung gelatik
Di atas awan terbang melayang
Memang banyak wanita cantik
Cuma adik yang abang sayang
siang
hari langit berawan
paling enak ke senayan
Adek manis senyum menawan
boleh dong abang kenalan
paling enak ke senayan
Adek manis senyum menawan
boleh dong abang kenalan
Naik delman ke malaya
jangan lupa bawa pengukur
siapa yang tidak tertawa
lihat sibotak ingin dicukur
Biduk buluh
bermuat tulang,
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris
Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Pohon
manggis di tepi rawa,
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Jikalau
lengang dalam negeri,
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Anak ayam
belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
Dari Seram
ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua
Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar
Buah duku
dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Pohon jati
kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa
Air laut
asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja
Masuk toko
membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik
Tanam padi
di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Tanah
tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Tinta hitam
untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Hujan angin
bercampur badai
Hujam reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai
Hujam reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai
Anak bambu
bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli
Tamasya ke
kota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda
Gajah
perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah
Kain tenun
dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Merah warna
buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Tinggi
batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
Pohon ceri
subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
Jika ke
kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandaI
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandaI
Di sana
gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
Kau mandi
aku pun mandi
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang
Bulu
cenderawasih berkilauan
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri
Ikan gabus di
rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Kalau harimau
sedang mengaum
Bunyinya sangat
berirama
Kalau ada ulangan
umum
Marilah kita
belajar bersama sama
Beras lading sulung
tahun
Malam malam memasak
nasi
Dalam batang ada
daun
dalam daun ada isi
Elok berjalan kota
tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke
bumi,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Limau purut di tepi
rawa,,
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke
rawa-rawa,
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
Sakit kaki
ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Dimana kuang hendak
bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Hati hati
menyebrang
Jangan sampai
titihan patah
Hati hati di rantau
orang
Jangan sampai
berbuat salah
Tunggal padi jangan
bertangguh
Kunyit kebun siapa
galinya
Kalau tuan cerdik
sungguh
Langit tergantung
mana talinya?
Disana gunung,
disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya bingung kamu pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya bingung kamu pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
Naik kebukit
membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Pohon kelapa, Pohon
durian,,
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Orang Sasak pergi
ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit
membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Bila todak melanda Singapura
Habis dikerat dicincang lumat
Bila khianat pada manusia
Dunia akhirat takkan selamat
Habis dikerat dicincang lumat
Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia akhirat takkan selamat
Kecuali minta ampun nasuha tobat
Anak jantan anak temenggung
Pergi memburu sampai ke Gombak
Lalu berhenti mengutip petai
Berani buat, berani tanggung
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah ditepi pantai
Surat ditulis dalam gelap
Salah huruf banyak tak kena
Jagalah diri jangan silap
Jika silap dapat bencana
Kemuning daunnya lampai
Tubuh dijirat paduka tuan
Diatas dunia kaul tak sampai
Didalam surga ada penantian
Tubuh dijirat paduka tuan
Tidak cacat tidak selia
Didalam surga ada penantian
Hanya untuk yang beramal mulia
Sungguhlah besar taman Seri Mahkota
Tempat bermain bidadari Lela Utama
Sungguhlah benar bagi orang yang takwa
Ada tempat yang aman dan bahagia
Kain basurek kain bertulis
Pakaian raja Bugis - Makassar
Di Luh Mahfuz sudah tertulis
Janji sudah tak dapat ditukar
Anak merak anak merbah
Beradu kedua di dalam sarang
Siibu mendodoi
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang
Mengapa dirindui
Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia
Harban Dewa anaknya Zanggi
Manis rupanya elok bercahaya
Jika perempuan taatkan laki
Beroleh surga Jannatul Mahwa
Menantunya pula Lela Sari
Semua melihat jatuh berahi
Selagi ugama tidak diingkari
Sebarang perintah wajib dipatuhi
Kelat sekali buah peria
Kelatnya kurang buah dibelah
Taatkan laki beroleh surga
Taat mutlak semata kepada Allah
PANTUN BUDI
Payah kami menabur padi
Nenas juga ditanam orang
Payah kami menabur budi
Emas juga dipandang orang
Tinggi bukit gilang-gemilang
Air laut tenang-tenangan
Budi sedikit tidakkan hilang
Itu menjadi kenang-kenangan
Jentayu burung jentayu
Hinggap dibalik pokok mayang
Bunga kembang akan layu
Budi baik bilakan hilang
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Marilah kita bertanam budi
Ayam jantan siayam jalak
Jaguh Siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari
Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik
Baik-baik makan keladi
Keladi itu ada miangnya
Baik-baik termakan budi
Budi itu ada hutangnya
Buah nenas bawa berlayar
Dimakan sebiji di Tanjung Jati
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
Tenanglah tenang air di laut
Sampan kolek mudik ke tanjung
Hati terkenang mulut menyebut
Budi yang baik rasa nak junjung
Cindai bercorak penuh berpita
Pakaian anak Panglima Garang
Emas dan perak pengaruh dunia
Budi yang baik dijunjung orang
Jangan suka mencabut padi
Bila dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Bila disebut hilang tuahnya
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Singgah ke pulau menggali ubi
Kalau ke beting berdayung juga
Sepuluh kali kita berbudi
Kalau miskin terbuang juga
Sudah lama memakai gelang
Gelang berukir sirama-rama
Harimau mati meninggalkan belang
Manusia mati meninggalkan nama
Mati kayu karena benalu
Patah layu dahannya mati
Mati Melayu karena malu
Kalah Melayu termakan budi
Mencari ikan belida
Terpancing pula si ikan keli
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali
Jauh sungguh pergi mandi
Setapak jalan lewatkan huma
Berat sungguh menanggung budi
Seribu tahun takkan lupa
Ragi pulut dalam kati
Tapai manis dalam kuali
Selagi hidup dalam pekerti
Sampailah mati dalam budi
Pisang emas dibawa belayar
masak sebiji di atas peti
lalu diambil untuk dimakan
Hutang emas boleh dibayar
hutang budi dibawa mati
budi tuan tuhan balaskan
Kain prai baju prai
Pakaian anak raja Yamtuan
Badan berkecai tulang bercerai
Barulah lupa budimu tuan
PANTUN DARI
FILEM-FILEM MELAYU KLASIK
Kajang Pak Malau kajang berlipat
Kajang saya mengkuang layu
Dagang Pak Malau dagang bertempat
Dagang saya musafir lalu
Tuai padi antara masak
Esok jangan layu layuan
Intai kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan
Perahu bertutup dengan daun
Penuh sara berisi lokan
Kalau hidup seratus tahun
Sepanjang hayat aku nantikan
Kedondong batang sumpitan
Batang padi aku lurutkan
Tujuh gunung sembilan lautan
Kalau tak mati aku turutkan
PANTUN PERIBAHASA
Kayu keras si kayu kampas
Alas tempat orang berjudi
Ada beras kerja pun deras
Ada padi kerja pun menjadi
Tinggi sungguh Gunung Daik
Mercunya nampak terang berkelium
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau
Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri
Pergi ke rumah Cik Mariam
Ramai orang tengah berjaga
Carik-carik si bulu ayam
Lama-lama bercantum juga
Kalau ada duit sekupang
Boleh beli cuka mentahun
Habis padi burung terbang
Bagai ulat tak kenangkan daun
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul
Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan
Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan
Air pasang menanam bayam
Buyung diisi di dalam loyang
Jangan diambil resmi ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Anak buaya pergi bertenung
Singgah ke lubuk memakan bangkai
Hendak hati memeluk gunung
Gunung dipeluk tangan tak sampai
Anak dara mengandam dahi
Rambut ditanam di tepi telaga
Anjing biasa makan tahi
Kalau tak makan cium juga
Anak haruan mudik berenam
Lumba-lumba menyusul tebing
Sama mencecah si hati kuman
Susah senang sama membimbing
Ayam
kinantan terbang mengekas,
hinggap di ranting bilang-bilang,
Melihat bunda pulang lekas,
hatiku besar bukan kepalang.
hinggap di ranting bilang-bilang,
Melihat bunda pulang lekas,
hatiku besar bukan kepalang.
Berangan
besar di dalam padi,
rumpun buluh dibuat pagar.
Jangan syak di dalam hati,
maklum pantun saya belajar.
rumpun buluh dibuat pagar.
Jangan syak di dalam hati,
maklum pantun saya belajar.
Beringin
di tepi kolam
buaya besarang di bawahnya
hati ingin hendak belajar
orang tua sayang melepaskannya
buaya besarang di bawahnya
hati ingin hendak belajar
orang tua sayang melepaskannya
Cempedak
diluar pagar,
tarik galah tolong jolokkan.
Saya budak baru belajar,
kalau salah tolong tunjukkan
tarik galah tolong jolokkan.
Saya budak baru belajar,
kalau salah tolong tunjukkan
Dimana
pada takkan luluh,
padi basah tidak ditampi.
Di mana hati takkan rusuh,
bunda hilang bada berbini.
padi basah tidak ditampi.
Di mana hati takkan rusuh,
bunda hilang bada berbini.
Elang
berkulit tengah hari,
Cenderawasih mengirai kapak.
Alangkah sakitnya berbapa tiri,
awak menangis disangkanya gelak.
Cenderawasih mengirai kapak.
Alangkah sakitnya berbapa tiri,
awak menangis disangkanya gelak.
Elok
rupanya kumbang janti,
dibawa itik pulang petang.
Tidak berkata besar hati,
melihat ibu sudah datang.
dibawa itik pulang petang.
Tidak berkata besar hati,
melihat ibu sudah datang.
Hiu
beli belanak beli
udang di manggung beli pula.
Adik benci kakak pun benci,
orang di kampung benci pula.
udang di manggung beli pula.
Adik benci kakak pun benci,
orang di kampung benci pula.
Jawi
hitam tidak bertanduk
memakan rumput di atas munggu.
Lihatlah ayam tak berinduk,
demikian hidip anak piatu.
memakan rumput di atas munggu.
Lihatlah ayam tak berinduk,
demikian hidip anak piatu.
kayu
jati bertimbal jalan.
turun angin patahlah dahan.
ibu mati bapa berjalan,
kemana untuk diserahaka.
turun angin patahlah dahan.
ibu mati bapa berjalan,
kemana untuk diserahaka.
kayu
rusak ambil petanak,
masuklah pauh diperam serang.
baju tidak celana tidak
kakak jauh di rantau orang.
masuklah pauh diperam serang.
baju tidak celana tidak
kakak jauh di rantau orang.
Lurus
jalan ke payakumbuh
kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati takkan rusuh
ibu mati bapa berjalan
kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati takkan rusuh
ibu mati bapa berjalan
Manis
sungguh tebu seberang,
dari akar sampai ke pucuk,
Manis sungguh mulut orang,
kita menangis jadi terpujuk
dari akar sampai ke pucuk,
Manis sungguh mulut orang,
kita menangis jadi terpujuk
merpati
terbang ke jalan,
ikan belanak makan karang.
Bunda mati,bapak berjalan,
melarat anak tinggal seorang
ikan belanak makan karang.
Bunda mati,bapak berjalan,
melarat anak tinggal seorang
Orang
bandung memintal kapas,
anak cina berkancing tulang.
Ayah kandung pulanglah lekas,
anak anda rindu bukan kepalang.
anak cina berkancing tulang.
Ayah kandung pulanglah lekas,
anak anda rindu bukan kepalang.
Orang
padang pergi ke pauh
sampai
di Pauh membeli lokan.
Bunda kandung berjalan jauh,
tergemang anak tertinggalkan.
Bunda kandung berjalan jauh,
tergemang anak tertinggalkan.
Padi
pulut di dalam bendang
banyak rumput dari jerami.
Mulut kita disuapi pisang,
ekor dikait dengan duri.
banyak rumput dari jerami.
Mulut kita disuapi pisang,
ekor dikait dengan duri.
pecah
canggkit,cawan pinggan,
emas derai dalam geleta.
Sejak anak bunda tinggalkan,
gila berurai air mata.
emas derai dalam geleta.
Sejak anak bunda tinggalkan,
gila berurai air mata.
Ramai
orang berorak-sorak,
menepuk gendang dengan rebana.
Alang besarnya hati awak,
mendapat baju dengan celana.
menepuk gendang dengan rebana.
Alang besarnya hati awak,
mendapat baju dengan celana.
Rumpun
buluh dibuat pagar,
cempedak dikerat-kerati.
Maklumlah pantun saya belajar,
saya budak belum mengerti.
cempedak dikerat-kerati.
Maklumlah pantun saya belajar,
saya budak belum mengerti.
Sayang
pisang tiada berjantung,
bunga keluar dari kelopak.
Penat sangat ibu mendukung,
adik tak juga mau gelak.
bunga keluar dari kelopak.
Penat sangat ibu mendukung,
adik tak juga mau gelak.
Selem
pada berlari-lari
mengejar musang dengan kera.
Daripada tinggal dengan bunda tiri,
baiklah hidup sebatang kara.
mengejar musang dengan kera.
Daripada tinggal dengan bunda tiri,
baiklah hidup sebatang kara.
Tanamlah
banyam sambil duduk
lihatlah ayam bertinduk.
Tanam di dekat pinggir paya,
begitu macam untung saya.
lihatlah ayam bertinduk.
Tanam di dekat pinggir paya,
begitu macam untung saya.
Tengah
rembang panas teduh,
peluh di badan habis bertitik.
Ayuhai saudara jangan bergaduh,
lihadah bunda sudah berbalik.
peluh di badan habis bertitik.
Ayuhai saudara jangan bergaduh,
lihadah bunda sudah berbalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar