KISAH ABU LAHAB
Siapa yang tidak kenal dengan Abu
Lahab? Setiap muslim, tentu akrab dengan nama ini. Dia terkenal bukan karena
kebaikannya, melainkan karena kebenciannya yang sangat mendalam kepada Junjungan
kita Rasulullah SAW dan ajaran yang dibawanya, Islam. Bahkan, secara spesial,
Abu Lahab dan Istrinya tercantum di dalam Al-Qur`an sejak permulaan islam
disebarkan di tanah suci Mekkah. Allah SWT mengabadikan di dalam Surat
Al-Lahab.
Al-Bukhori meriwayatkan dari Ibnu
Abbas, suatu ketika Rasulullah SAW pergi ke lembah Al-Batha dan menaiki
bukitnya, kemudian berteriak:
(Wahai
manusia, datanglah kemari).
maka
orang-orang Quraish pun berkumpul di sekitar Beliau.
Kemudian Beliau berkata:
Kemudian Beliau berkata:
أَرَأَيْتُمْ
إِنْ
حَدَّثْتُكُمْ
أَنَّ
الْعَدُوَّ
مُصَبِّحُكُمْ،
أَوْ
مُمَسِّيكُمْ
أَكُنْتُمْ
تُصَدِّقُونِّي
(jika aku katakan
kepada kalian semua, bahwa ada musuh yang akan menyerang kalian di waktu pagi
dan petang, apakah kalian mempercayaiku?)
“Ya”
sahut mereka yang berkumpul.
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan:
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan:
فَإِنِّي
نَذِيرٌ
لَكُمْ
بَيْنَ
يَدَيْ
عَذَابٍ
شَدِيد
(Maka sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan yang dikirim kepada kalian semua sebelum datangnya azab yang sangat
pedih)
Salah
seorang dari mereka, yaitu Abu Lahab kemudian berkata: Celakalah engkau Muhammad, Apakah hanya untuk ini engkau mengumpulkan
kami semua disini?.
Kemudian Allah SWT menurunkan Surat Al Lahab:
Kemudian Allah SWT menurunkan Surat Al Lahab:
تَبَّتْ
يَدَآ
أَبِى
لَهَبٍ
وَتَبَّ
– مَآ
أَغْنَى
عَنْهُ
مَالُهُ
وَمَا
كَسَبَ
– سَيَصْلَى
نَاراً
ذَاتَ
لَهَبٍ
– وَامْرَأَتُهُ
حَمَّالَةَ
الْحَطَبِ
– فِى
جِيدِهَا
>حَبْلٌ
مِّن
مَّسَدٍ
(Binasalah kedua
tangan Abu Lahab dan dia benar-benar binasa. Tidaklah berguna baginya hartanya
dan keturunannya. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala (neraka). Dan (begitu pula) isterinya, pembawa
kayu bakar. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal)
Abu Lahab adalah salah seorang paman
Rasulullah SAW. Nama sebenarnya adalah `Abdul `Uzza bin `Abdul Muttalib. Nama
panggilannya adalah Abu `Utaybah. Dia dipanggil Abu Lahab karena wajahnya yang
terang dan menyala-nyala.
Ibnu Mas`ud berkata suatu ketika
Rasulullah SAW mengajak orang-orang Quraish kepada keimanan, lalu Abu Lahab
berkata: “Seandainya apa yang dikatakan keponakanku itu benar, maka aku akan
melindungi diriku dari pedihnya azab pada hari kiamat nanti dengan hartaku dan
anak-anakku”.
Padahal di dalam surat Al Lahab Allah
SWT sudah menyebutkan yang artinya: “Tidaklah
berguna hartanya dan keturunannya.”
Abu lahab meninggal karena penyakit. Ia
tidak ikut memerangi Nabi saat perang Badar karena sakitnya itu. Sepulangnya
orang-orang kafir dari perang Badar dengan membawa kekalahan, sakitnya
bertambah parah. Dan ia akhirnya meninggal dengan keadaan sakit yang
mengerikan. Diriwayatkan bahwa orang-orang kafir, bahkan teman-teman dan
keluarganya enggan mengurus jenazahnya karena keadaan sakitnya yang menjijikkan
dan timbul bau busuk dari penyakitnya. Inilah akhir hidup seorang musuh Allah.
Selama tiga hari sejak kematiannya,
jasad Abu Lahab dibiarkan tergeletak tanpa ada yang bersedia menguburkan. Para
warga tidak berani mendekati jasadnya. Akhirnya karena bau busuk yang kian
menjadi, maka digali juga sebuah lubang kubur bagi Abu Lahab. Bangkai Abu Lahab
didorong-dorong dengan sebilah kayu sampai masuk lubang.
Tidak hanya itu, prosesi penguburan pun
berlangsung secara mengenaskan. Dari jauh warga melempari kuburan Abu Lahab
dengan batu hingga mereka yakin betul jasadnya telah tertutup rapat. Ya sebuah
tragedi kematian yang lebih hina dari kematian seekor ayam sekalipun.
Sedangkan Istrinya Abu Lahab, yaitu
Ummu Jamil yang artinya wanita yang cantik. Tapi julukan ini tidak
sesuai dengan perilakunya. Ia setali tiga uang dengan suaminya dalam hal
memusuhi Nabi. Ia lebih tepat dinamai wanita yang jelek karena perilakunya yang
sangat jelek.
Seringkali pada malam hari Ia memanggul
kayu yang berduri untuk diletakkan di jalan-jalan yang biasa dilalui Nabi.
Sehingga bila Nabi lewat pada malam hari / subuh, Nabi akan menginjak kayu yang
berduri itu sehingga Nabi terluka. Ummu jamil senang kalau Nabi terluka karena
menginjak kayu berduri.
Ummu jamil juga suka mengadu domba dan
memfitnah supaya orang-orang Makkah membenci Nabi. Karena hal ini, ia
dijuluki pembawa kayu bakar. Karena ia suka “membakar” emosi, mengadu domba,
dan menimbulkan kebencian orang-orang Makkah pada Islam.
Saat membawa kayu, ia mengikatnya dan
melilitkan sebagian talinya pada lehernya. Inilah kebiasaan yang dilakukannya
saat membawa kayu berduri untuk mencelakai Nabi. Perilaku buruk inilah yang
akhirnya membawanya menemui ajalnya. Ummu jamil meninggal karena tercekik tali
yang digunakannya untuk membawa kayu. Kelak di akhirat, ia akan disiksa juga
dengan tali. Dinyatakan oleh Allah bahwa di neraka, leher Ummu jamil diikat
dengan tali dari api neraka jahannam.
Hal - hal di atas diterangkan oleh
Allah dalam surat Al lahab. Salah satu surat pendek dalam Al Quran. Surat ini
menunjukkan mukjizat Al Quran, karena dengan tepat memprediksi hal-hal yang
belum terjadi saat surat ini diturunkan. Telah dinyatakan bahwa Abu lahab dan
istrinya termasuk seorang yang celaka. Maka memang sampai akhir hayatnya,
mereka tidak pernah beriman kepada Allah dan Rasulullah, meskipun Rasul selalu mengajak
mereka untuk beriman.
Saat surat Al Lahab diturunkan, Ummu
jamil marah - marah karena merasa terhina. Ia mendatangi Abu Bakar dan
menanyakan di manakah Muhammad. Ummu Jamil marah - marah di depan Abu Bakar
sambil membawa batu dan mengancam akan melakukan berbagai hal buruk pada
Muhammad.
Ummu jamil menanyakan di manakah
Muhammad, padahal saat itu Nabi sedang duduk tepat di samping Abu Bakar. Ummu
jamil tidak dapat melihat Nabi karena penglihatannya ditutup oleh Allah
sehingga ia hanya melihat Abu Bakar. Padahal Nabi sedang duduk di samping Abu
Bakar.
Abu bakar heran kenapa Ummu Jamil
menanyakan dimana Nabi (padahal berada di sampingnya), maka Abu bakar bertanya
apakah Ummu jamil hanya melihat Abu Bakar dan tidak melihat orang lain di
sampingnya? Maka Ummu jamil bertambah marah karena merasa diolok-olok oleh Abu
bakar seraya menjawab “Apakah engkau bermaksud menghinaku? Aku tidak melihat
siapa - siapa selain kau!” Inilah salah satu mukjizat Nabi. Adalah mudah sekali
bagi Allah melakukan hal ini.
Secara umum, ulama berpendapat bahwa
surat Al-Lahab di turunkan Allah SWT untuk mencela sekaligus memberikan
kepastian informasi bahwa Abu Lahab dan Istrinya kelak pasti akan masuk ke
dalam Neraka.
YANG MENARIK adalah surat Al Lahab ini
turun disaat Abu Lahab dan Istrinya MASIH HIDUP. Ketika itu, tentu saja ayat
ini sering di baca berulang-ulang dan di hafal oleh kaum mukmin
sementara Abu Lahab di tengah-tengah mereka dan bisa mendengar ayat ini
dibacakan.
Tetapi entah apa yang ada di pikiran
Abu Lahab dan Istrinya saat itu. Seandainya dia dan Istrinya memang PINTAR,
tentu tahu ada jalan yang paling mudah untuk menghentikan dan membuat dakwah
islam mati saat itu juga. Mungkin karena begitu bencinya kepada Rasulullah SAW
dan ajaran yang dibawanya, sehingga cara termudah menghentikan dakwah islam
saat itu tidak pernah terpikirkan olehnya.
Bagaimana tidak? Ketika surat Al-Lahab
itu turun, seluruh kaum mukmin saat itu sudah benar-benar meyakini
Al-Qur`an sebagai suatu KEBENARAN YANG PASTI, dan ketika itu Al-Qur`an
mengabarkan bahwa Abu Lahab dan Istrinya kelak pasti akan masuk neraka karena
senantiasa memerangi dan merendahkan Rasulullah SAW dan ajaran Islam.
SEANDAINYA SAJA Abu Lahab dan istrinya
pintar, ia dan istrinya bisa berpura-pura memeluk islam dan menerima ajaran
Rasulullah SAW, sehingga akan menimbulkan keraguan tentang firman Allah pada
surat Al-Lahab di kalangan muslim.
Sebab, jika Abu Lahab dan istrinya
berpura-pura masuk islam, tentu Surat Al-Lahab yang turun mengisyaratkan
kebohongan Al-Qur`an. Pastilah Islam dan ajarannya sudah mati sejak saat itu juga.
Skak Matt…. Abu Lahab dan istrinya menang telak. Mengalahkan Allah dan Nabi
Muhammad SAW.
Tetapi SubhanAllah (Maha Suci Allah),
semua itu tidak terjadi. Abu Lahab dan isterinya tetap dalam kekafiran yang
nyata hingga akhir hayatnya.Dan kalau begitu adanya, adakah kata yang lebih
tepat untuk dinyatakan selain dari Abu Lahab dan Istrinya yang Bodoh dan Al-Qur`an
yang Pasti Benar?
SubhanAllah, semakin bertambah
keyakinanku akan kebenaran Al-Qur`an yang benar-benar datang dari SisiMu ya
Allah. Semoga Engkau menghimpun kami bersama hamba-hamba-Nya yang senantiasa
membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Qur`an di tengah-tengah kehidupan
pribadi, masyarakat dan bernegara, Aamiiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar